Pesantren Rakyat Al-Amin – SD Islam Integratif merupakan sekolah yang lahir dari kegelisahan yang mendalam dari liftik-liftik sekolahan yang menawarkan diri sebagai sekolah taraf internasional, yang ternyata hanya tarifnya yang menginternasional.
Misalnya saja ada alumni sekolah Islam hebat ngajinya akan tetapi ketika di rumah tidak pernah adzan atau iqomat di mushola samping rumahnya. Sekolahnya di lembaga agama tetapi tetangganya meninggal ya tetap sekolah, jika tidak masuk dianggap tidak tertib, begitu juga anak yang nilai IPAnya 9 tetapi tidak paham bedanya bayam dan sawi, kambing etawa dan kambing jawa, kemudian juga semakin jauh dengan potensi-potensi lokal yang seharusnya harus tetap di jaga.
Belajar di kelas baik, tetapi di SD Islam Integratif ini memahami semua tempat adalah kelas, semua orang adalah guru, semua gejala alam dan sosial adalah pelajaran. Untuk itu anak-anak dikomunikasikan dengan tokoh-tokoh agama setempat, agar maghrib sampai isya tidak pulang dari mushola setempat, karena empat poin nilai agama tidak diambil dari hafalan sholat dan Al-Qur’an, tetapi diambil dari siswa ikut pujian di mushola atau ikut iqomah adzan di lingkungan masing-masing.
Ketika tetangga atau saudara di lingkungannya meninggal, sekolah mempersilahkan anak untuk ikut takziah orang tuanya dengan tetap berseragam sesuai harinya, sehingga Islam tidak hanya menajdi sebuah nilai yang hanya di pahami secara kognitif saja.
Hafalan Qur’an dengan metode menyenangkan, tanpa beban, tanpa paksaan dilakukan 1 jam di awal masuk. Kemudian sholat dhuha, dan wajib sholat dhuhur berjamaah. Anak anak kita buatkan puluhan laboratorium yang disinergikan dengan potensi sumber daya yang ada di lingkungan sekitar, ada kelas sapi, kelas, ikan, kelas, kambing, kelas, ayam, kelas sayur, kelas kantor, kelas, pertanian, kelas teknologi, kelas IT, kelas musik modern, kelas musik islami, musik tradisional jawa, kelas bahasa arab dan inggris dan juga ada kelas bahasa jawa yang semuanya sudah tertata dengan rapi di lingkungan masing-masing.
Untuk mewujudkan semua ini pihak Yayasan Pesantren Rakyat Al Amin tidak banyak mengeluarkan biaya, karena sinergi dengan semua tokoh di Lingkungan SDII dan sinergi dengan semua potensi yang sudah ada. Walau kurikulumnya berkelas Internasional tetap buaya yang sangat terjangkau misalnya saja dengan gedung yang bertingkat, fasilitas yang penuh.
SDII Pesantren Rakyat yang memiliki jargon merakyat dan bermartabat, memang didesain sebagai Lembaga SD yang melampaui cita-cita masyarakat kebanyakan tetapi terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, yang selama ini telah banyak praktik home industri pendidikan, industrialisasi pendidikan, sehingga tidak mungkin orang miskin, orang pinggir, orang tidak punya bisa mengenyam pendidikan yang bermartabat.
Maka SDII ini mencoba ikut menjawab jeritan hati bangsa Indonesia yang masih kurang beruntung dalam kehidupanya. Sifatnya SDII adalah melengkapi lembaga-lembaga yang sudah ada, dan semoga 132 pesantren rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia ikut serta mendirikan lembaga yang merakyat tetapi tetap bermartabat, dan murah tapi tidak murahan.
Untuk tahun pertama kita targetkan minimat menerima siswa baru 15 siswa, akan tetapi Alhamdulillah sudah ada 16 siswa, dan memiliki 9 guru. Sebaran siswa juga sudah bagus, yaitu dari Ngawi 1 siswa, dari Irian Jaya 1 orang, dari Kota Malang 1 orang, dari Kepanjen 1 orang, dari Sambigede 2 orang, dari Karangkates 3 orang, sisanya dari Desa Sumberpucung sendiri.
Kita punya jaminan anak kelas 1 semester awal sudah hafal surat waqiah. Kelas 2 sudah menguasai doa dan praktik sholat lima waktu. Kelas 3 sudah selesai Al-Quran sehingga kelas 4 tinggal menggembleng di bidang matematika, IPA, IPS dan materi-materi lain. Di SDII Pesantren Rakyat seperti materi musik tradisional, bahasa jawa, musik islami, musik modern, sekolah alam tidak menjadi ekstrakurikuler, tetapi masuk materi wajib dan dewan guru pengajar wajib menguasai minimal satu bahasa asing.
Untuk tahun ajaran 2018/2019 sudah ada yang inden 10 siswa, target maksimal untuk tahun depan maksimal 28 siswa. Kita tidak mengadakan tes, siapa saja yang daftar duluan, berarti menghargai SDII Pesantren Rakyat, maka itu yang diterima, bagi SDII sekolah yang mengadakan TES hanya sekolah yang hanya minta enaknya saja. La terus di kemanakan mereka yang tidak lulus tes, padahal kecerdasan tulis dan wawancara tidak bisa mengalahkan ketentuan Allah SWT. (red)